Klausa merupakan satuan gramatikal yang berupa kelompok kata. Kelompok kata ini sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat, serta yang berpotensi menjadi kalimat. Sementara itu, kalimat adalah satuan bahasa yang dapat mengungkapkan pikiran yang utuh atau setiap tuturan yang dapat mengungkapkan suatu informasi secara lengkap.
Jika terdapat suatu tuturan yang menginformasikan sesuatu, tetapi belum lengkap atau belum utuh, tuturan tersebut belum bisa disebut kalimat. Bisa jadi tuturan tersebut hanya berupa kata atau kelompok kata (frasa). Sebuah tuturan dapat dikatakan sebagai sebuah kalimat jika ada predikat di dalam tuturan tersebut.
Agar lebih mudah memahaminya, perhatikan beberapa contoh berikut ini.
- sejak musim hujan datang (klausa)
- harga cabai meningkat tajam (klausa)
- Sejak musim hujan datang, harga cabai meningkat tajam. (kalimat{terdiri atas dua klausa})
- menjadi seorang pebisnis (klausa)
- harus memiliki tujuan dan target yang jelas (klausa)
- Menjadi seorang pebisnis harus memiliki tujuan dan target yang jelas. (kalimat {terdiri atas dua klausa})
dari contoh di atas, tampak bahwa tuturan pada (1a—1b) dan (2a—2b) berupa klausa. Akan tetapi, tuturan pada (1c—2c) berupa kalimat bukan klausa. Contoh berikut ini pun termasuk kalimat.
- Jangan pernah menyerah!
- Hati-hati!
- Perhatikan juga kalimat berikut!
Ketiga contoh di atas juga dapat dikatakan sebagai kalimat. Meski ada yang hanya terdiri dari dua kalimat saja, tetapi tuturan di atas merupakan kalimat karena tuturan-tuturan tersebut telah mengungkapkan suatu pikiran yang lengkap.
Dalam bentuk tulis, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Di dalam sebuah kalimat dapat disertai dengan tanda baca lainnya, seperti tanda koma, titik koma, hubung, dan/atau tanda baca lainnya, kecuali tanda titik, tanya, dan seru. Sementara dalam bentuk lisan, kalimat ditandai dengan titinada, keras lembutnya suara, disela jeda, dan diakhiri dengan nada selesai. Contoh berikut ini juga termasuk kalimat.
- A: Kapan ke Taman Safari?
B: Hari Sabtu pekan depan, mau ikut?
A: Enggak.
B: Kenapa?
A: Saya mau ke Solo.
B: O ….
Pada tuturan di atas, percakapan tersebut terdiri dari beberapa kalimat karena tuturan-tuturan itu telah mengungkapkan pikiran secara lengkap. Kelengkapan pikiran pada tuturan di atas, selain ditentukan oleh situasi pembicaraan juga ditentukan oleh alunan nada yang menyertainya.