Sumber: pixabay.com
Pagi hari adalah momen terbaik untuk mengumpulkan semangat dan menata niat sebelum menjalani aktivitas yang padat. Ada yang bekerja di kantor, menjadi pengajar di sekolah, menyiapkan keperluan keluarga di rumah, dan sebagainya. Biasanya setiap orang, tak terkecuali penulis, memiliki kebiasaan tertentu yang dilakukan saat pagi hari. Sebut saja ini dengan ritual pagi. Ritual pagi apa sih yang biasa kamu lakukan? Membuat teh sambil duduk di terasrumah? Yoga di halaman rumah? Atau kamu terbiasa menyiram bunga di depan rumah sebelum mandi pagi?
Nah, untuk kamu para penulis yang ingin memacu produktivitas menulis, ada beberapa ritual pagi yang lazim dilakukan. Kamu wajib mencobanya. Apa sajakah itu? Simak penjelasan berikut!
1. Bangun Pagi Lebih Awal
Seorang peneliti dari University of Toronto menemukan bahwa orang yang bangun pagi hari relatif lebih bahagia daripada orang yang bangun siang, apalagi begadang semalaman.
Studi lain yang dimuat dalam Jurnal Emotion menunjukkan bahwa orang yang bangun pagi cenderung memiliki emosi lebih positif daripada orang-orang yang terjaga sepanjang malam.
Hayo loh, siapa nih yang hobi begadang? Yuk, ubah kebiasaan ini agar bisa lebih produktif saat pagi. Bangun pagi juga bisa bikin kamu lebih fresh, bugar, dan lebih siap mengawali hari penuh semangat, loh. Ide-ide untuk menulis pun akan lebih lancar mengalirnya kalau kamu tidak loyo sejak pagi.
2. Diam Sejenak untuk Berkontemplasi
Penulis adalah orang yang harus kreatif, dalam artian ia harus punya ide dan gagasan yang akan dituangkan dalam bentuk tulisan. Namun tak bisa dimungkiri ide ini kadang muncul, kadang buntu.
Salah satu cara untuk memunculkan ide ini adalah dengan berkontemplasi. Merenung sejenak. Mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT karena telah diberi kesempatan bangun di pagi hari.
3. Musik Baru di Hari yang Baru
Bagi sebagian penulis, musik adalah best companion atau kawan terbaik untuk menemani saat berkarya. Kamu bisa memutar playlist kesayangan saat pagi hari sehingga bisa lebih termotivasi untuk produktif.
Siapa tahu dari lirik yang didengar, tenyata muncul inspirasi baru terkait tulisanmu. Ciamik, bukan? Karenapada dasarnya inspirasi bisa datang dari mana saja, termasuk dari lagu yang kamu putar saat pagi.
4. Menulislah, Tak Peduli Sesedikit Apa Pun!
Ritual paling penting yang harus dilakukan tentu saja menulis. Jika belum bisa melanjutkan naskah utuh, mulailah dengan mencatat hal-hal kecil yang terpikirkan olehmu.
Misalnya, ada seorang penulis Malang sedang mengerjakan naskah tentang parenting. Ketika pagi setelah bangun tidur, ia tengah melipat selimut kemudian tiba-tiba terpikirkan suatu ide: bahwa membiasakan anak melipat selimut sendiri setelah bangun tidur bisa mengajarkan mereka mandiri sejak dini.
Saat terpikirkan ide tersebut, segera ambil catatan (atau notes di handphone) lalu tulis segala yang muncul di otak saat itu juga. Jangan pernah menunda saat ide tiba-tiba spontan muncul, karena bisa saja setelahnya tiba-tiba hilang.
Itulah beberapa ritual pagi yang wajib kamu coba agar produktif menulis. Setiap penulis sebenarnya memiliki jam produktifnya masing-masing. Ada yang produktif saat pagi, siang, bahkan ada pula yang justru lebih mudah menulis saat tengah malam atau dini hari. Itu semua karakteristik unik dari setiap penulis.
Namun sekalipun kamu termasuk penulis yang aktif saat malam (golongan night owl), waktu pagi tetap bisa dimanfaatkan untuk hal-hal lain. Misalnya, merelaksasi diri dengan melihat suasana pagi yang damai, mengumpulkan bahan dan referensi tulisan, melakukan riset penerbit buku untuk publikasi karyamu, dan sebagainya.
Jadi, ritual mana yang akan menjadi favoritmu?