Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari menulis buku termasuk untuk para generasi milenial. Kebiasaan untuk menulis dengan baik, apalagi jika bisa dipublikasikan sebagai sebuah karya buku tentu juga akan memberikan keuntungan yang lebih optimal lagi. Namun kebanyakan anak milenial yang sekarang sudah mulai jarang yang suka menulis dan membaca.

 

Untuk itu, para milenial harus pintar dalam memanfaatkan teknologi yang ada sehingga nantinya bisa menghasilkan karya terbaik berupa buku yang terpublikasi dengan baik. Jadi dengan begitu ada karya yang bisa dibanggakan bahkan bisa menjadi salah satu pendorong personal branding pada diri yang bermanfaat untuk masa depan.

 

Mulai dari Sesuatu yang Sederhana

Anak milenial pasti suka bermain sosial media dan bermain dengan dunia internet. Untuk itu, cara pertama yang bisa dilakukan untuk mulai menulis buku adalah menulis sesuatu yang sederhana di sosial media yang selama ini digunakan. Bahkan bisa juga melatihnya dengan menulis diary pribadi di internet sekaligus melihat pendapat orang lain terhadap tulisan Anda. Tentu ada berbagai hal yang terjadi setiap harinya bisa menjadi inspirasi untuk menulis sederhana, tidak perlu terlalu banyak asalkan tetap dilakukan dengan konsisten.

 

Mulai Membuat Perencanaan

Menulis juga membutuhkan perencanaan yang matang dan membuat target yang harus dicapai dengan baik. Anda bisa mulai dengan menentukan tema dan menuliskan poin-poin yang akan dituliskan dalam buku tersebut. Kemudian buat target tulisan yang harus dihasilkan setiap harinya, tetapi perlu diperhatikan juga kemampuan diri agar tidak sampai membuat Anda menjadi mudah jenuh dan merasa bosan dengan target tersebut.

 

Menjalankan Target dengan Baik

Setelah menentukan target menulis buku maka Anda harus mendisiplinkan diri untuk bisa menjalankannya dengan sebaik mungkin sesuai target tersebut. Tentunya dalam hal ini dibutuhkn kedisiplinan dan kekuatan diri untuk bisa menjalankannya secara konsisten. Konsisten adalah kunci untuk bisa sukses dalam menulis sebuah karya buku ini dan tentunya menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh anak milenial yang ingin mulai berkarya dengan menulis.

 

Jangan Berhenti

Apa pun tantangan dalam menulis buku yang harus dihadapi, jangan sampai Anda menyerah di tengah jalan dan meninggalkan naskah yang sudah sekuat tenaga diselesaikan. Setiap prosesnya harus dinikmati agar Anda mengetahui manisnya hasil dari perjuangan untuk menyelesaikan karya buku tersebut. Mungkin perasaan minder juga akan muncul, tetapi perasaan tersebut harus diatasi dengan baik dan jangan sampai menjadi penghalang bagi Anda untuk bisa menyelesaikan karya buku ini.

 

Setiap orang, apalagi generasi milenial memang memiliki tantangannya sendiri untuk bisa menghasilkan sebuah karya. Namun ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya dengan baik. Tentu sebagai generasi milenial juga harus kreatif dan mampu menemukan berbagai cara agar impian untuk bisa menulis buku dan mempublikasikannya bisa tercapai dengan baik.

Leave a Reply