Sumber: pixabay.com
Merangkum buku dapat dikatakan sebagai aktivitas yang gampang-gampang susah. Dianggap gampang karena bagi sebagian orang, merangkum “hanyalah” mencatat poin-poin penting dari sebuah buku, tanpa harus menuliskannya kembali dalam bentuk utuh.
Namun, bisa juga dikatakan susah karena pada faktanya, merangkum tidak sesederhana menyalin kembali isi buku versi pendek. Nah, bagi kamu yang mungkin kebingungan bagaimana merangkum buku secara cepat dan efektif, berikut beberapa tipsnya. Simak, ya!
Membaca Sinopsis Buku
Sinopsis merupakan ikhtisar atau ringkasan dari sebuah tulisan. Sinopsis hanya memuat bagian inti atau bagian tertentu yang dianggap mewakili garis besar sebuah buku. Lazimnya sinopsis berada di sampul belakang buku. Namun, untuk kebutuhan merangkum buku, kamu juga bisa membaca sinopsis yang telah dibuat oleh orang lain sebagai referensi.
Membaca sinopsis dapat membantumu merangkum secara cepat, tetapi tidak bisa secara mendalam. Hal ini karena poin penting yang disampaikan dalam sinopsis sangat terbatas. Membaca sinopsis bisa menjadi pijakan awal untuk merangkum buku, tetapi tidak bisa menjadi satu-satunya langkah yang dilakukan. Setelah membaca sinopsis, kamu tetap harus melakukan step lanjutan.
Membaca dan Menyimak Daftar Isi
Sumber: Dokumen Litera Mediatama
Seperti namanya, daftar isi memuat keseluruhan isi buku dalam bentuk judul bab dan subbab (pada beberapa jenis buku). Daftar isi buku mewakili apa saja yang tersajikan dalam sebuah buku sehingga dengan melihat daftar isi, kamu sudah bisa mengetahui apa saja yang dibahas dalam buku tersebut.
Untuk merangkum buku dari penerbit buku mana pun, kamu perlu memperhatikan daftar isinya agar punya gambaran muatan buku tersebut secara garis besar. Kamu juga bisa mengaplikasikan teknik baca cepat agar dapat menemukan poin-poin penting yang butuh dirangkum pada bab mana saja.
Catat Poin Utama dari Setiap Bab
Untuk memudahkanmu merangkum secara cepat dan efektif, jangan lupa mencatat poin utama dari setiap bab buku yang telah kamu baca. Misalnya, bab 1 membahas tentang apa saja, catatlah setiap temuan yang ada. Pada tahapan ini, kamu tidak harus langsung mencatat yang sudah rapi, bisa masih dalam bentuk coretan. Yang terpenting, setiap poin penting hasil temuanmu telah terdokumentasikan dalam bentuk catatan.
Merapikan Catatan Menjadi Bentuk yang Lebih Utuh
Nah, setelah mencatat setiap poin penting yang ditemukan, langkah selanjutnya barulah kamu bisa merapikan catatan tersebut menjadi bentuk yang lebih rapi. Setiap poin utama dari masing-masing bab bisa kamu urutkan agar dapat berupa satu kesatuan yang tidak terpotong gagasan intinya.
Hasil dari merapikan catatan ini bisa dalam bentuk poin-poin maupun paragraf, tergantung kebutuhan. Misalnya, jika ingin membuat rangkuman buku yang lebih enak dibaca, lebih baik mengubahnya menjadi bentuk paragraf. Jika rangkuman buku tersebut dijadikan bahan referensi, lebih baik menggunakan bentuk poin-poin karena langsung bisa dibaca dalam sekali lihat.
Mempraktikkan Teknik Baca yang Sesuai
Sumber: pixabay.com
Ada beberapa teknik baca yang dapat kamu aplikasikan ketika merangkum buku, di antaranya teknik membaca cepat dan membaca intensif. Teknik membaca cepat seperti scanning dan skimming dapat dipraktikkan saat kamu butuh merangkum yang tidak mengharuskan pemahaman mendalam, seperti dari sumber ensikopedia atau memindai daftar isi.
Adapun teknik membaca intensif cocok dipraktikkan ketika kamu harus merangkum dari sumber yang membutuhkan fokus ekstra untuk memahaminya, seperti dari buku teks perkuliahan, buku ilmiah, atau cerita fiksi.
Kelima cara di atas bisa kamu coba untuk merangkum buku secara cepat dan efektif. Kamu dapat mengaplikasikannya untuk sumber dari penerbit buku Malang maupun daerah lain. Cara tersebut bukanlah sebuah step yang bersifat tetap, melainkan dapat berubah sesuai kebutuhan. Dan bukan tidak mungkin bisa kamu elaborasikan dengan cara lain yang menurutmu memudahkan proses merangkum buku. Selamat mencoba!
