Tahun yang baru membuat kebanyakan orang mulai melangkah untuk mewujudkan resolusi baru. Resolusi ini bisa dari segi finansial, spiritual, relationship, pengembangan diri, dan sebagainya. Bicara soal pengembangan diri, pasti kita semua ingin menjadi pribadi yang lebih berkualitas ya di tahun yang baru ini. Nah, untuk menunjang resolusi ini, kita bisa menggalinya dengan membaca buku. 

Berikut ada beberapa buku self-improvement dari berbagai aspek yang bisa kamu pelajari!

 

Menulis Semudah Tersenyum karya Wahyudi Siswanto & David MinG

Sumber: Dokumen Litera

 

Menulis adalah salah satu kegiatan yang pasti kita lakukan setiap hari, entah menulis di buku atau sekadar menulis di gawai untuk membalas chat doi. Pada intinya, kita tidak akan jauh dari kegiatan satu ini. Nah, dalam buku Menulis Semudah Tersenyum ini kita akan disuguhi berbagai tips dan trik mengenai cara menulis yang ciamik, terlebih menulis sebuah buku. Selain itu, kita juga akan diberi fakta-fakta mengenai apa saja yang membuat sebuah tulisan tak kunjung jadi. Tak sebatas cara menulis, buku karya Wahyudi Siswanto dan David MinG ini juga membocorkan cara untuk marketing buku. 

 

Memaafkan yang Tak Termaafkan karya Arifah Handayani

Sumber: Dokumen Litera

 

Dalam kehidupan ini pasti kita diwarnai oleh berbagai konflik, entah itu dengan orang lain, keadaan, bahkan diri kita sendiri. Tak jarang kita sulit membuka pintu maaf atas segala konflik yang hadir atau bahkan kita cenderung mudah memberi maaf pada permasalahan yang seharusnya kita rapikan terlebih dahulu. Buku Memaafkan yang Tak Termaafkan ini mengajak kita untuk belajar membuka pintu maaf. Ditulis oleh Arifah Handayani yang memiliki latar belakang seorang psikolog membuat buku ini kental akan perenungan-perenungan yang membuat pembaca membelalakkan mata untuk membuka pintu maafnya.

 

Ciptakan Keputusan Berbeda karya Virgo Sinaga

Sumber: Dokumen Litera

 

Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson

Sumber: flpmedan.com

 

Setiap orang memiliki kebebasan berpendapat, tidak jarang kita akan menerima pendapat orang lain yang mengomentari hidup kita. Pendapat tersebut bisa positif dan negatif. Kalau positif ya sudah pasti bermanfaat untuk kita, tetapi gimana kalau negatif? Yang ada hanya akan memperkeruh kehidupan kita, apalagi kalau kita terus berlarut pada pendapat tersebut. Buku terjemahan dari The Subtle Art of Not Giving a F*ck ini adalah sebuah solusi bagi kita yang masih cenderung mendengarkan dan memusingkan pendapat orang lain tentang kehidupan kita. Dalam buku ini, kita akan diajarkan tentang bagaimana mencari tahu apa yang sebenarnya layak dipedulikan dan diinginkan. Kita juga diajak memaknai hidup yang baik-baik saja.

 

Atomic Habits karya James Clear

Sumber: twitter.com/bincang_buku/

 

Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit adalah sebuah pepatah yang sering kita dengarkan. Pepatah ini juga berlaku pada suatu perubahan yang dapat terjadi dari sebuah kebiasaan. Ada kebiasaan baik maupun buruk, kebiasaan buruk inilah yang harus kita ubah agar hidup kita lebih fokus pada kebiasaan yang baik. James Clear dalam bukunya memberikan contoh bagaimana sebuah kebiasaan memiliki kekuatan yang dahsyat sehingga dapat menghasilkan perbedaan yang besar. Dalam buku ini, James juga memberikan informasi dan tips yang digunakan agar mampu menciptakan kebiasaan baru yang lebih baik dalam hidup kita.

 

Itu dia lima buku self-improvement yang bisa jadi rekomendasi untukmu yang sedang ingin mengembangkan diri di tahun yang baru. Beberapa buku tersebut sudah bisa kamu dapatkan di penerbit buku Malang, loh. Selain itu, kalau salah satu resolusi pengembangan dirimu di tahun yang baru adalah bisa menulis buku, kamu bisa memanfaatkan jasa ghostwriter seperti ghostwriter Malang jika memang kegiatanmu dipenuhi dengan agenda padat di tahun yang baru ini.

Leave a Reply

Shopping cart

0
image/svg+xml

No products in the cart.