Eka kurniawan adalah salah satu novelis yang terkenal di Indonesia. Bahkan karyanya banyak yang sudah diterjemahkan dalam bahasa asing, yang itu artinya karya-karyanya telah beredar di banyak negara. Tidak hanya itu, novel Eka yang berjudul Lelaki Harimau telah masuk dalam nominasi penghargaan literatur bergensi Man Booker International Prize 2016 yang bersanding dengan belasan novel karya penulis tersohor lainnya di dunia.
Melalui laman fanpage Facebook, Eka Kurniawan pernah berbagi ilmu yang ditujukan kepada orang yang ingin menulis. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
-
Keluar dari zona nyaman
Dalam fanpage tersebut Eka mengatakan bahwa ia suka tantangan keluar dari zona nyaman. Dalam hal ini, zona nyamannya adalah menulis cerpen, novel, atau esai sastra. Pada awal tahun 2000-an, Eka diberi kepercayaan untuk menjadi seorang jurnalis yang harus mengejar narasumber, menyalin, hingga menuliskannya dengan bahasa yang menarik. Selain itu, Eka juga pernah diminta tolong untuk mengedit dan menulis naskah sinetron, di mana ia belum memiliki pengalaman menuis naskah sinetron. Dari pengalamannya tersebut, Eka jadi merasa tertantang sekaligus bersyukur karena ia bisa keluar dari zona nyamannya.
-
Membaca buku dan membicarakannya
Kegiatan menulis tidak bisa jauh dari kegiatan membaca. Hal ini mungkin terdengar klise, tetapi ini adalah kunci bagi penulis agar tetap bisa mendapatkan ide atau pengetahuan. Eka mengatakan bahwa laman blog miliknya merupakan kelas menulis yang terbuka untuk semua orang. Eka percaya bahwa kelas menulis terbaik adalah membaca buku dan membicarakannya. Tujuan penulis harus membicarakan buku yang dibacanya adalah untuk membangun minat baca penulis itu sendiri. Tentu dalam hal ini perlu membicarakannya dengan orang lain. Bertemu dan membicarakan buku dengan orang lain bisa membuat seorang penulis menemukan hal baru yang bisa membangkitkan dan merangsang diri untuk gemar membaca.
Yuk, semangat membaca dan menulis. Jangan pernah takut gagal dalam menulis. Tuliskan saja apa ingin ditulis. Jangan menyerah dan berhenti untuk mewujudkan warisan peradaban.