Tanggal 23 April telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Hari Buku Sedunia (World Book Day). Pemilihan tanggal peringatan ini ditetapkan dengan beberapa pertimbangan. Awalnya, tanggal ini dipilih untuk mengenang dan menghormati kematian salah satu penulis asal Spanyol, Miguel de Cervantes. Kemudian, muncul pendapat untuk menggunakan tanggal ulang tahun Miguel (7 Oktober) atau tanggal kematiannya (23 April) sebagai Hari Buku. Akan tetapi, karena ada beberapa penulis lain yang juga tanggal kematiannya sama maka dipilihlah tanggal 23 April ini. beberapa penulis yang meninggal di tanggal 23 April ini selain Miguel adalah William Shakespare, Inca Garcilaso de la Vega, Willian Wordsworth, dan David Halberstam.
Dalam setiap tahunnya, UNESCO dan sederet organisasi internasional yang mewakili tiga sector dari industry buku (penerbitan, toko buku, dan perpustakaan) memilih World Book Capital atau Ibu Kota Buku selama satu tahun periode per 23 April. Pada tahun 2021 ini, UNESCO telah menentapkan Tbilisi (Georgia) sebagai World Book Capital berdasarkan rekomendasi dari Komunitas World Book Capital Advisory Committee. Kota yang terpilih menjadi Ibu Kota Buku UNESCO ini harus mempromosikan buku dan aktivitas membaca serta melakukan aktivitas yang berkaitan dengan buku selama satu tahun.
Sebagaimana yang kita tahu bahwa dengan membaca buku membawa dampak yang positif untuk diri manusia. Oleh karena itu, perlu digalakkan program yang mengusung kegiatan membaca dan mempromosikan buku. Tahun ini, slogan yang diangkat World Book Capital Tbilisi adalah Ok. So your next book is …? Program ini fokus untuk menggunakan teknologi modern sebagai alat yang powerful untuk mempromosikan membaca buku bagi anak muda.
Pada zaman sekarang, dengan berkembangnya teknologi kini buku bisa diakses secara digital atau biasa kita sebut dengan e-book. Adanya e-book ini sangat memudahkan orang untuk mengakses buku digitalnya. Selain fleksibel, e-book juga mudah dibawa dan dibaca di mana-mana. Tak hanya itu, kini ada juga perpustakaan digital yang lebih memudahkan kita untuk meminjam buku tanpa harus pergi ke perpustakaan dan meminjam buku fisiknya. Apalagi dalam kondisi pandemi kali ini kita tidak diperkenankan untuk keluar dari rumah dan berkerumun di publik. Dengan demikian, perpustakaan dan buku digital menjadi alternatif sumber bacaan yang efektif. Selain itu kita juga bisa membeli e-book secara online jika Anda ingin memiliki e-booknya. Banyak platform yang menyediakan jual beli e-book, seperti Google Play Book.
Nah, untuk merayakan Hari Buku Sedunia ini, marilah kita sebarkan budaya membaca buku, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain di sekitar kita.
“Hanya butuh satu buku untuk cinta membaca. Jadi, temukan buku itu dan jatuh cintalah!” –Najwa Shihab (Duta Baca Indonesia)
Selamat Hari Buku Sedunia!