Buku memiliki beragam bentuk dan jenis. salah satunya adalah monograf. Namun, pernahkah kamu mendengar buku monograf?
Jika melihat definisi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ada istilah monografi yang berarti tulisan (karangan, uraian) mengenai satu bagian dari suatu ilmu atau mengenai suatu masalah tertentu. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai apa itu buku monograf dan apa saja isi dalam buku monograf itu. Simak baik-baik, ya!
Sumber: goodhousekeeping.com
Apa itu Buku Monograf?
Buku monograf adalah tulisan karya ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya hanya pada satu topik dalam satu bidang ilmu secara lebih mendalam. Jika dilihat dari segi tujuan publikasi, buku monograf dapat dipergunakan untuk pegangan materi pembelajaran bagi mahasiswa. Selain itu, buku monograf ini juga bisa digunakan sebagai buku referensi dosen atau peneliti untuk melakukan penelitian.
Adapun sumber bahan untuk menulis buku monograf bisa dari karya tulis ilmiah, seperti tesis, disertasi, skripsi, atau hasil riset lainnya. Lalu, bagaimana dengan urutan susunan buku monograf? Susunannya, yaitu (1) Judul buku, (2) Pendahuluan, (3) Rumusan Masalah, (4) Tujuan Penelitian, (5) Metodologi, (6) Teori Mutakhir, (7) Pembahasan, (8) Simpulan, dan (9) Daftar Rujukan.
Apa Saja Syarat Mempublikasikan Buku Monograf?
Buku monograf harus diterbitkan dan disebarluaskan. Publikasi buku monograf bisa mendapatkan ISBN yang merupakan nomor induk khusus pada terbitan sebuah buku. Dalam hal ini, sudah banyak kok penerbit yang menyediakan fasilitas pengurusan ISBN. Buku-buku yang memiliki ISBN dianggap buku yang kredibel dan berkualitas baik. Jadi, jangan sampai bukumu tidak ber-ISBN, ya!
Selain itu, sebelum ke tahap publikasi DIKTI juga memberikan syarat untuk jumlah halaman pada buku monograf, yaitu minimal 40 halaman dengan ukuran kertas F4 (15×23 cm) dan spasi 1,15 cm. Kemudian untuk hasil penelitian yang dilakukan oleh lebih dari satu orang (penelitian bersama), sebelum naskah diubah menjadi buku dan dipublikasikan maka harus mendapat persetujuan dari anggota peneliti lainnya.
Sumber: apa.org
Itulah pembahasan terkait buku monograf. Bagi kamu yang merasa belum percaya diri untuk mengubah karya ilmiahmu menjadi sebuah buku, kamu bisa meminta bantuan pada jasa ghostwriter yang ada di kotamu. Selain itu, e-course kepenulisan bisa kamu jadikan sebagai bahan referensi untuk menambah pembahasan bukumu.