Selama ini kita hanya mengetahui jenis tulisan hanya ada 2, tulisan fiksi dan non fiksi. Ada yang masih bingung bahkan ada pula yang tidak mengetahui macam-macam karya tulis di dalam karya fiksi maupun non fiksi. Agar tidak ada kerancuan lagi mengenai macam-macam karya tulis baik di dalam karya fiksi maupun non fiksi, kali ini kita akan mengupas semuanya satu per satu.
Karya Tulis Fiksi
Kita pasti sering mendengar kata karya fiksi. Sejak di bangku sekolah dasar, kita telah mendengar bahkan mempelajari karya fiksi. Tanpa kita sadari, karya fiksi ini mayoritas hadir dalam hidup kita. Penulis muda maupun penulis yang sudah berumur menyukainya. Bahkan, orang awam pun yang ingin memulai perjalanan menulisnya, selalu mengawali karyanya melalui karya fiksi. Seolah-olah karya fiksi merupakan ‘teman kecil’ para penulis.
Mengapa sih mayoritas orang lebih condong untuk menulis karya fiksi daripada karya non fiksi? Bukannya lebih mudah untuk menulis karya non fiksi?
Sesuai dengan definisi dari karya fiksi yang berisi cerita khayalan atau tidak nyata yang muncul dari imajinasi pengarang, karya fiksi jadi memiliki nilai keunikan tersendiri. Tanpa kita sadari, karya fiksi memacu keliaran pemikiran kita dalam menulis. Kita akan lebih tertantang untuk membuat sebuah alur cerita dengan tokoh dan watak yang kita atur sendiri, konfliknya yang naik dan turun, serta akhir dari cerita tersebut tanpa menggunakan literatur-literatur seperti buku non fiksi. Oleh sebab itu, mayoritas orang lebih senang untuk menulis karya fiksi sebab menurut mereka karya fiksi bukanlah sebuah karya yang saklek, karya fiksi adalah karya yang fleksibel dan bisa menyesuaikan kemauan serta isi hati kita saat menulis.
Karya Tulis Non Fiksi
Karya non fiksi merupakan jenis karya tulis yang jarang sekali diminati oleh masyarakat. Mayoritas orang menganggap bahwa karya non fiksi adalah karya yang paling rumit. Penulis harus memiliki banyak wawasan dan mengumpulkan berbagai macam referensi atau literatur pendukung. Belum lagi pembahasan dalam karya non fiksi yang sedikit lebih berbobot bila dibanding karya fiksi. Karya non fiksi dianggap sebagai sebuah karya yang sangat berat untuk dibaca. Tidak semua orang senang membaca karya non fiksi.
Mengapa demikian? Sebab karya non fiksi lebih dikhususkan untuk para ahli atau seseorang yang memang ingin belajar dan memperdalam sebuah ilmu. Sesuai dengan definisinya, karya non fiksi yang dibuat berdasarkan fakta atau realita maka tidak heran jika isi dari karya non fiksi lebih ke arah tulisan ilmiah dan populer seperti ensiklopedia, buku-buku motivasi, buku-buku parenting, dan sebagainya
Itulah perbedaan karya fiksi dan non fiksi yang telah dikupas di atas. Tidak perlu bingung lagi tentang jenis karya fiksi dan non fiksi. Ketika kita hendak menulis, tentukan ingin menulis apa? Tulislah sesuai dengan passion kita. Jangan menulis atau membuat sebuah karya karena adanya keterpaksaan dari lingkungan sekitar padahal itu bukan passion atau kemauan kita karena akan memengaruhi pada hasil karyanya.