Sebelumnya kita telah membahas mengenai karya fiksi dan nonfiksi. Kali ini kita akan mengupas tuntas mengenai macam-macam karya fiksi dan nonfiksi. Mayoritas orang terutama orang awam yang belum mengenal seluk beluk dunia kepenulisan pasti akan sulit untuk membedakan karya fiksi dan karya nonfiksi. Bagi mereka, semua karya tulis sama saja, sama sama ditulis atau dibuat oleh seseorang. Akan tetapi, karya fiksi dan karya nonfiksi sebenarnya adalah dua karya tulis yang berbeda. Mereka memiliki bentuknya masing-masing.

 

Apa saja sih karya tulis yang masuk dalam karya fiksi?

Sejak sekolah, kita pasti sering diminta oleh guru untuk membuat karangan entah itu bertema liburan ke rumah nenek, hewan yang gemar mencuri, cita-citaku, dan sebagainya. Tanpa kita sadari, kita telah terlatih untuk berimajinasi. Kita telah terlatih untuk membuat sebuah karya fiksi. Tetapi pada waktu itu yang ada di benak kita adalah membuat sebuah karangan sangatlah rumit. Nah, karangan yang diminta oleh guru kita pada waktu sekolah itu merupakan salah satu contoh dari karya fiksi.

Karya fiksi itu bermacam-macam bentuknya. Ada puisi, novel, cerita pendek (cerpen), dongeng (fabel, sage, mite, legenda, cerita jenaka), roman, dan masih banyak lagi. Mayoritas orang lebih memilih untuk menulis novel dan cerita pendek karena bagi mereka kedua karya tersebut lebih mudah bila dibanding karya fiksi yang lainnya yang harus menggunakan diksi-diksi inceridah seperti puisi. Selain itu, novel dan cerita pendek lebih diminati oleh para pembaca karena menurut mereka ketika membaca sebuah novel atau cerita pendek, mereka tidak akan menggunakan otak mereka untuk berpikir dan mencerna terlalu dalam seperti membaca karya nonfiksi yang membutuhkan waktu untuk berpikir.

 

Bagaimana karya tulis yang termasuk dalam karya nonfiksi?

Meski di pasaran keberadaan karya nonfiksi tidak sebanyak karya fiksi, akan tetapi karya nonfiksi sebenarnya bisa kita jumpai di sekitar kita. Ketika kita mengunjungi perpustakaan maupun toko buku, pasti ada satu lorong khusus yang berisi buku-buku motivasi, buku-buku parenting, autobiografi, dan sebagainya. Buku-buku itulah yang termasuk dalam karya nonfiksi.

Buku-buku nonfiksi ini memang tidak banyak diminati oleh semua kalangan. Hanya beberapa orang saja yang ingin mengambil ilmu atau mempelajarinya kemudian memutuskan untuk membaca dan akhirnya membeli buku tersebut untuk diterapkan dalam kehidupannya. Selain itu, buku nonfiksi ini hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang memang mau menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu karena buku nonfiksi kebanyakan membutuhkan waktu lama agar dapat memahami maksud dari penulisnya.

Lalu apa saja sih karya tulis yang termasuk dalam karya nonfiksi?

Karya nonfiksi ternyata memiliki banyak macamnya. Karya nonfiksi yang sering kita jumpai ada autobiografi, biografi, ensiklopedia, buku pelajaran, buku pedoman, buku motivasi, buku parenting, dan sebagainya. Tapi, tahukah kalian bahwa karya nonfiksi tidak sebatas itu saja. Artikel, esai, memoar, opini, jurnal, karya tulis ilmiah, feature, kolom, dan sebagainya ini juga termasuk bentuk karya nonfiksi. Mengapa demikian? Sebab beberapa karya di atas tidak berisi khayalan. Semuanya berisi ilmu-ilmu penting yang dapat diterapkan dalam kehidupan kita.

Bagikan Ke:
Leave a Reply

Shopping cart

0
image/svg+xml

No products in the cart.

Continue Shopping