Setelah mengupas PUEBI, kali ini kita akan membahas mengenai isi-isi yang ada di dalam PUEBI. Bagi sebagian orang, mereka tidak mengetahui isi yang terdapat di dalam PUEBI. Mungkin mereka juga tidak pernah melihat wujud PUEBI baik PUEBI versi daring (online) maupun PUEBI versi buku. Bisa jadi mereka menganggap bahwa wujud PUEBI hampir sama seperti kamus. Kenyataannya tidak seperti itu. PUEBI berisi beberapa pedoman dalam penulisan bahasa Indonesia. PUEBI berisi pedoman mengenai penulisan kata, pemakaian huruf, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan. Kali ini akan kita kupas tuntas mengenai penulisan kata.
Penulisan kata dalam bahasa Indonesia sering menemui kesalahan. Setiap orang bahkan tidak menyadari kesalahan yang mereka perbuat dalam penulisan kata. Mereka menganggap bahwa apa yang dilakukannya benar. Mereka menganggap benar karena mayoritas orang juga melakukan kesalahan tersebut. Hal ini sering kali dijumpai dalam penulisan kata depan atau preposisi. Preposisi adalah tambahan kata yang digunakan untuk merangkai kata maupun kalimat yang diikuti oleh nomina atau pronomina. Kesalahan umum yang dilakukan oleh mayoritas orang adalah penulisan di, ke, dan dari. Kesalahan ini sebenarnya terlihat tapi sering disepelekan.
Kenapa sih penulisan kata depan harus benar?
Tidak hanya penulisan kata depan, penulisan kata dalam bahasa Indonesia seharusnya sesuai dengan PUEBI. Kita sebagai warga Indonesia yang tinggal di negara yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari seyogianya menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidahnya. Tujuannya apa? Semua ini dilakukan agar kita terlatih untuk berbahasa Indonesia yang benar. Di sisi lain, penggunaan bahasa Indonesia sesuai kaidahnya membuat kita tidak mempermalukan negeri ini saat bertemu dengan orang asing yang sedang menanyakan kata-kata dalam bahasa Indonesia yang belum ia ketahui.
Tidak hanya itu. Saat kita mengetahui bahwa penulisan kata yang dilakukan oleh seseorang itu adalah hal yang salah, kita bisa memberikan edukasi kepada mereka bahwa apa yang ditulisnya ini belum sesuai dengan kaidah. Ketika kita memberikan edukasi kepada seseorang, kita akan mendapat balasan dari-Nya karena telah berbagi ilmu pada sesama.
Lalu bagaimana penulisan kata depan yang benar?
Penulisan kata depan ada beberapa kategori. Selama ini kita hanya mengetahui penulisan kata depan di, ke, dan dari saja. Padahal, kata depan ada banyak macamnya. Kata depan bisa digunakan untuk menandai tempat, waktu, sebab, asal, tujuan, dan sebagainya. Untuk penulisan kata depan yang sangat sering dijumpai kesalahannya adalah penulisan kata depan yang berfungsi untuk menandai tempat. Kata depan yang digunakan untuk menandai tempat antara lain yakni di, ke, dan dari. Ketiga kata tersebut sering kali dijumpai kesalahan dalam pemakaiannya. Mayoritas orang tidak sadar bahwa dirinya melakukan kesalahan penulisan pada ketiga kata tersebut.
Nah, bagaimana cara penulisan kata depan yang salah dan bagaimana seharusnya penulisan kata depan yang benar? Penulisan kata depan yang berfungsi untuk menandai tempat seharusnya dipisah dengan kata setelahnya, bukan digabung. Contohnya pada kata ‘di kelas’. Mayoritas orang menulis kata tersebut tidak dipisah. Itu adalah hal yang salah. Mengapa? Kelas merupakan kata yang menandai tempat. Penulisan yang benar seharusnya ‘di kelas’ bukan ‘dikelas’. Selain itu kata ‘ke sekolah’. Masih banyak yang tidak menyadari bahwa penulisan kata ‘ke sekolah’ seharusnya dipisah.
Semua kata depan yang merujuk untuk menandai suatu tempat, penulisannya harus dipisah dengan kata berikutnya. Tidak ada pengecualian kata, termasuk kata ‘di mana’ dalam kalimat ‘di mana saat ini banyak tindak kriminal yang terjadi’ sebab kata ‘mana’ itu sudah menunjukkan tempat meskipun frasa setelahnya tidak merujuk pada suatu tempat.