Sumber: businessinsider.com
Ada sebuah pepatah bahwa buku adalah jendela ilmu yang akan membuka cakrawala kehidupan manusia. Tak ayal kita sering dituntut untuk membaca banyak buku agar bisa meraih kesuksesan. Kenyataannya pun memang demikian, nama-nama besar seperti Bill Gates, Warren Buffet, Mark Zuckerberg, dan Anthony Robbins memiliki kebiasaan membaca buku hingga mereka bisa meraih kesuksesan seperti saat ini. Bahkan, mereka tak berhenti membaca meski telah sukses, loh. Seakan kesuksesan dan berbagai ilmu yang dimiliki tak cukup bagi mereka sehingga selalu mengisi waktu luang dengan membaca buku, seperti Bill Gates yang mampu melahap 50 buku dalam setahun dan Warren Buffet yang menghabiskan 80% harinya untuk membaca. Mengapa sih para orang sukses ini masih mau membaca?
Si Kecil Penuh Manfaat
Mungkin buku hanya berukuran kecil bahkan terkadang juga tidak terlalu tebal. Namun dibaliknya terdapat berbagai pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi kita. Hal ini juga dibuktikan dengan berbagai penelitian yang menunjukkan manfaat umum buku. Manfaat tersebut antara lain sebagai cara menemukan hal baru dan membangun citra positif, bersosialisasi di masyarakat, serta memperluas wawasan dan membangun perspektif.
Menemukan hal baru dari sebuah buku tentu hal yang pasti kita setujui. Namun, membangun citra positif dari buku, bagaimana bisa? Caranya tentu dengan membaca buku motivasi atau pengembangan diri. Membaca buku yang dapat membuat kita berintrospeksi dan berkembang menjadi versi terbaik diri kita. Bila kita mampu demikian tentu di mata orang lain kita akan tampak sebagai orang yang positif.
Buku juga bisa membuat kita bersosialisasi di masyarakat. Bagaimana bisa? Bukankah membaca buku justru membuat kita tidak berinteraksi dengan orang lain? Berkaitan dengan hal ini yang harus diperbaiki adalah niat membaca kita. Bila niat membaca untuk menghindar dari kerumunan tentu buku tidak bisa membuat bersosialisasi di masyarakat. Namun, bila membaca buku adalah upaya kita untuk memiliki kesamaan pengetahuan dengan orang lain maupun untuk memahami tips membangun komunikasi yang baik tentu buku akan mampu membantu kita bersosialisasi di masyarakat.
Hal utama yang bisa diambil dari sebuah buku adalah memperluas wawasan dan membangun perspektif. Tentu ada hal baru yang kita peroleh setiap membaca buku. Bahkan, buku juga bisa membantu membangun sebuah perspektif. Misalnya membaca biografi seorang tokoh yang mampu bertahan dan berjuang dalam berbagai situasi yang menimpanya hingga ia bisa sukses. Bila kita membacanya dengan sepenuh hati, tanpa disadari kita pun membangun perspektif demikian pula. Kita beranggapan bahwa diri ini harus berdiri tangguh meski melewati berbagai halang rintang agar mampu meraih kesuksesan.
Sumber: bola.com
Senantiasa Dipilih Orang Berilmu
Buku adalah sumber berbagai ilmu. Lalu, bila orang sudah punya banyak ilmu apakah berarti tak perlu lagi membaca buku? Jawabannya tentu tidak! Bahkan para orang sukses dunia pun masih membaca buku hingga saat ini. Contohnya saja Bill Gates yang membaca hingga 50 buku dalam setahun dan Mark Zuckerberg yang membaca 1 buku baru tiap 2 minggu. Meski telah sukses dan memiliki banyak ilmu mereka tetap menganggap bahwa membaca buku itu penting dan harus dilakukan. Mengapa demikian? Berikut beberapa alasannya.
Alasan pertama adalah mereka orang yang fokus dan menghargai waktu. Para orang sukses ini kebanyakan mampu fokus pada suatu untuk jangka waktu lama. Itulah mengapa mereka tetap membaca buku meski telah sukses. Mereka juga menghargai waktu, tiap waktu yang dimiliki akan dihabiskan untuk hal-hal bermanfaat. Mereka akan memilih menunggu kereta api atau menghabiskan perjalanannya dengan membaca daripada berdiam diri.
Alasan kedua adalah seorang pembelajar. Sadar atau tidak meski telah banyak ilmu yang kita peroleh, tapi pasti ada saja hal baru yang kita temukan setiap membaca buku. Inilah yang membuat para orang sukses masih betah membaca buku. Apalagi didukung dengan sikap mereka yang suka mencari berbagai macam ilmu atau seorang pembelajar. Bagi mereka di samping kerja keras, kesuksesan tak akan mampu dicapai tanpa ada keinginan untuk belajar.
Alasan ketiga adalah membutuhkan buku untuk rileks. Sedari pagi hingga sore hari selama 5—6 hari dalam seminggu berhadapan dengan pekerjaan kita pasti pernah merasakan lelah atau jenuh, kan. Apalagi bagi para orang sukses yang bisa saja jauh lebih sibuk daripada kita. Hal ini yang membuat para orang sukses itu memilih untuk membaca buku seperti novel di waktu luangnya, untuk merasa rileks barang sekejap sebelum kembali ke rutinitas yang melelahkan.
Ilmu layaknya samudera yang entah seberapa dalam dan luasnya. Sebanyak apa pun buku yang kita baca pasti akan selalu ada hal yang belum kita ketahui. Itulah mengapa penting bagi kita untuk senantiasa membaca buku seluas apa pun ilmu dan setinggi apa pun jabatan yang kita miliki. Seperti para orang sukses dunia yang memahami bahwa kesuksesan mereka bukanlah alasan untuk berhenti membaca dan mempelajari berbagai hal baru.