Sumber: papuabaratoke.com
Maman Suherman atau yang lebih akrab dikenal sebagai Kang Maman adalah sosok penggiat literasi, jurnalis, sekaligus penulis senior Indonesia. Pria kelahiran 10 November 1965 ini juga memiliki segudang pengalaman pada bidang penulisan dan kreatif, baik sebagai jurnalis maupun sebagai orang TV. Selain itu, ia juga merupakan pembina dari berbagai komunitas literasi.
Tak hanya aktif di dunia jurnalis dan TV, Kang Maman juga sempat aktif di dunia radio, yakni sebagai penyiar. Sebagai seorang penulis, Kang Maman juga telah melahirkan beberapa karya, sebut saja Bunga Rampai “Wanita”, Matahati, Re, Notulen Cakeppp, peRempuan dan masih banyak lagi. Pria multitalent ini pun mengakui bahwa setiap karya yang dilahirkan tidak tiba-tiba lahir tanpa adanya proses panjang, termasuk di dalamnya adalah proses pengumpulan ide. Bagi pria kelahiran Makassar ini, ide layaknya sebuah setan karena bisa muncul secara tiba-tiba dan andaipun lewat juga begitu saja, hilang tak berbekas. Saat ide muncul maka harus segera dituliskan agar tidak menguap begitu saja.
Terdapat beberapa tips menulis dari Kang Maman yang dapat kamu tiru. Simak penjelasannya berikut ini!
Gambarkan tokoh dan suasana secara detail
Dalam membuat cerita, penting untuk menggambarkan tokoh dan suasana yang ada dengan detail. Dengan begitu, pembaca ceritamu nanti akan lebih mudah memahami bagaimana jalan cerita yang kamu buat. Contoh sederhananya seperti, “Pada suatu sore terdapat dua orang ibu sedang berkumpul dan bernostalgia tentang masa kecilnya.” Di samping menggambarkan suasana dan tokoh, kamu juga perlu menambahkan dialog tokoh agar ceritamu juga lebih hidup. Pembaca juga akan semakin mudah mengontraksikan adegan yang kamu gambarkan dengan adanya dialog ini.
Hadirkan nuansa 5W + 1H
Agar ceritamu lebih detail penggambarannya, sisipkan pula nuansa 5W+1H (what, who, when, where, why, dan how). What dapat kamu gunakan untuk menjelaskan apa yang sedang kamu kisahkan. When kapan kisah itu terjadi, seperti suatu sore, suatu hari, di akhir pekan, di hari Rabu yang cerah, dan sebagainya. Jadi, penyebutan waktu tidak harus berupa tanggal, tetapi bisa dengan menjelaskan waktu dan disertai keterangan tambahan, misalnya suasana yang terjadi. Where dapat kamu gunakan dengan menyebutkan tempat kejadian, misalnya, di ruang kelas, di Jakarta, di Surabaya, dan sebagainya. Selanjutnya adalah why dah how, jelaskan mengapa dan bagaimana suatu hal bisa terjadi, misalnya tentang mengapa orang tua harus memberikan asupan gizi seimbang kepada anak dan bagaimana caranya. Dengan menggunakan 5W+1H ini, isi dari cerita yang kamu buat akan lebih kaya.
Asah juga 5R
Kamu perlu melakukan beberapa kebiasaan agar lebih mudah dalam menulis. Read, perbanyaklah membaca agar lebih mudah mendapat inspirasi. Selain itu, agar ketika mengutip pendapat, kamu lebih mudah mencantumkan sumbernya, mulai dari penulis, tahun terbit, judul bukunya, dikutip pada halaman berapa, dan sebagainya. Riset, dengan melakukan riset kamu dapat memberikan alasan kuat mengapa kamu memberikan suatu pendapat. Caranya bisa dimulai dengan mengamati hal-hal yang ada di sekelilingmu. Reliable, yakni ketika menulis, kamu harus menuliskan sesuai dengan objek yang hendak dituangkan dalam cerita. Jangan sampai ada salah penulisan nama orang atau benda, jadi harus benar-benar sesuai dengan objek yang dirujuk. Reflecting, yakni jangan terburu-buru mengatakan sesuatu benar atau salah, sebab bisa jadi itu hanya soal sudut pandang saja. Kemudian yang terakhir adalah Right, maksudnya adalah menulis dengan berdasarkan kebenaran dan tetap mengikuti alur yang dibuat.
Sumber: viva.co.id
Nah, itu tadi beberapa tips menulis ala Kang Maman. Kamu bisa mulai menerapkannya saat proses menulis. Namun, jika kamu memang belum ada waktu untuk menulis tapi udah punya gambaran apa yang ingin kamu tulis, kamu bisa loh menggunakan jasa ghostwriter. Salah satunya jasa ghostwriter malang, kamu hanya tinggal memberikan penjelasan tentang bagaimana isi buku yang kamu inginkan, kemudian pihak ghostwriter akan mengeksekusinya.
