Sumber: Fimela.com
Anak kamu sudah sekolah, sudah bisa menulis belum?
Pertanyaan semacam itu mungkin sering kamu dengar bila memiliki anak yang sudah masuk preschool atau taman kanak-kanak. Menulis memang menjadi bagian yang tak bisa dihindari saat seorang anak sudah mulai bersekolah. Bahkan, banyak penerbit buku yang menciptakan buku-buku mudah belajar menulis, dan sebagainya. Namun, tahukah kamu bahwa sebenarnya proses menulis anak itu ada tahapannya dan tidak langsung bisa menulis dengan jelas? Simak pembahasan berikut.
Tahapan Menulis pada Anak
Menulis adalah kemampuan dasar yang perlu dikenalkan kepada anak sejak dini. Namun, saat mengajarkan anak menulis, perlu dipahami bahwa seorang anak tidak akan langsung bisa menulis dengan baik. Bahkan, bersumber dari Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terdapat empat perkembangan menulis pada anak, yaitu sebagai berikut ini.
1. Tahap mencoret atau membuat goresan/scribble stage
Tahap pertama adalah mencoret-coret atau membuat suatu goresan. Pada tahap ini anak akan mulai tertarik dengan alat tulis, seperti pensil, bolpoin, maupun spidol. Tak heran, bila sedang berada pada tahap ini anak akan gemar mencoret-coret segala sesuatu yang tampak di depannya, seperti meja, dinding, maupun lantai.
2. Tahap pengulangan secara linier/linear repetitive stage
Tahap kedua adalah pengulangan secara linier. Dalam tahap ini, anak akan mencontoh tulisan yang berbentuk horizontal secara berulang. Hasil tulisan anak di tahap ini layaknya ia sedang membuat gambar rumput.
3. Tahap menulis secara acak/random letter stage
Tahap ketiga adalah menulis secara acak atau random. Pada tahap ini, tulisan anak sudah mulai berbentuk huruf seperti umumnya. Namun, huruf yang ditulis masih bersifat acak dan hanya yang anak ingat saja, belum pada menulis huruf secara urut atau menulis huruf yang bisa dibaca artinya.
4. Tahap menulis nama/letter name writing
Tahap keempat adalah menulis nama. Tahapan ini adalah tahap menulis yang terakhir. Pada tahap ini anak sudah mampu diminta untuk menulis namanya sendiri maupun nama orang-orang di sekitarnya. Pada tahap ini anak sudah menggabungkan antara tulisan dengan bunyi.
Sumber: dancow.co.id
Cara Menstimulasi Kemampuan Menulis Anak
Meski sudah terdapat tahapan dalam proses menulis anak, tetapi kamu sebagai orang tua maupun babysitter tetap perlu untuk mengenali cara menstimulasi proses menulis anak. Dengan demikian, anak dapat memperoleh kemampuan menulis sesuai dengan waktunya. Pertanyaannya, bagaimana cara menstimulasi proses menulis anak?
Pertama, siapkan perangkat menulis, seperti pensil, spidol, crayon, kertas, buku, maupun peralatan menulis lainnya. Tanpa peralatan menulis yang memadai, tentu anak akan kesulitan belajar menulis. Setelah itu, sediakan tempat yang mendukung. Tempat mendukung di sini tidak perlu luas, kok. Cukup sediakan tempat yang nyaman, seperti pojok ruangan dengan pencahayaan terang dan juga meja dengan permukaan rata atau datar. Terakhir, lakukan secara rutin. Ya, practice makes perfect. Segala sesuatunya tentu membutuhkan latihan berulang kali agar mahir dikuasai, begitu pula menulis. Sediakan waktu setidaknya sehari sekali untuk menemani anak belajar menulis dan lakukan secara rutin.
Itulah tahapan menulis pada anak dan cara yang bisa dilakukan untuk menstimulasinya. Rasanya, kini kita pun makin dimudahkan dalam mengajari anak menulis dengan hadirnya banyak buku cara menulis yang makin canggih. Nah, bila kamu punya metode yang barangkali baru ataupun unik bisa juga lho kamu jadikan buku dan diterbitkan. Bila bingung bagaimana cara menulisnya, kamu bisa mengikuti berbagai e-course kepenulisan di sekitarmu.