Dalam menulis sebuah buku ataupun karya ilmiah pasti tidak lepas dari mengutip ide atau gagasan dari penulis lain. Apalagi jika buku yang ditulis adalah buku pelajaran atau ilmiah yang perlu kutipan pendukung untuk memperkuat gagasan yang ditulis. Dalam penulisan kutipan pun tidak boleh dengan seenaknya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kita tidak disebut sebagai plagiat atau memplagiasi karya atau tulisan milik orang lain.
Sebelum itu, apa itu plagiarisme?
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010 disebutkan bahwa “Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dana tau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.”
Lalu bagaimana cara menulis agar terhindar dari tindakan plagiarisme?
Dari pengertian palgiat yang disebutkan id atas maka penting bagi kita untuk memperhatikan cara mengutip dengan benar. Berikut ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menulis yang menghindarkan kita menjadi seorang plagiat.
1. Memparafrasekan kutipan
Mengutip memang hal yang tidak bisa dihindari agar kutipan tersebut dapat memperkuat gagasan atau ide kita. Akan tetapi, saat kita mengutip kita tidak boleh langsung menggunakan kalimat dari penulis tersebut. Dengan demikian, kita harus membuat atau memparafrasekan kalimat yang kita kutip dengan bahasa kita sendiri tanpa mengubah maksud atau makna gagasan. Dengan me
2. Mencantumkan nama penulis
Setelah memparafrasekan kutipan dari tulisan penulis lain, Anda harus mencantumkan nama da tahun terbit buku. teknik penulisannya beragam, sesuai dengan gaya pengutipan yang digunakan. Gaya pengutipan yang mengacu pada APA (American Psyichological Association) jika nam apenulisnya tidak disebutkan dalam kalimat maka ditulis di akhir kalimat dengan menggunakan tanda kurung, contohnya In a recent study of student performance (Jones, 1998). Gaya pengutipan lain bisa Anda temukan melalui internet. Selain mencantumkan nama penulis setelah kalimat, Anda juga harus mencantumkan identitas buku dalam daftar rujukan dengan format lengkapnya, seperti nama penulis, tahun terbit buu, judul buku, kota buku diterbitkan, dan nama penerbit yang menerbitkan buku tersebut.
Itulah dua cara yang dapat Anda lakukan agar terhindar dari tindakan plagiarism. Selain dua cara di atas, Anda juga bisa mengecek kalimat atau tulisan Anda melalui beberapa website. Anda bisa mengecek pakah kalimat Anda memiliki kemiripan dengan tulisan orang lain yang sudah pernah dipublikasikan terlebih dahulu atau tidak.