Pekerjaan penyuntingan bukan merupakan pekerjaan yang ringan karena tidak dapat dijadikan pekerjaan sampingan. Dengan kata lain, pekerjaan ini menuntut fokus yang tinggi dari orang yang melakukan proses penyuntingan tersebut. Untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan sebagai seorang penulis buku, maka ada beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang sikap dan cara kerja seorang penyunting. Hal ini menjadi penting supaya kita dapat memastikan proses”penerbitan buku“kita sendiri.
1. Tujuan penyuntingan adalah mengolah naskah supaya naskah yang ditulis layak untuk diterbitkan sesuai dengan patokan yang digariskan dan dipersyaratkan, minimal dari segi bahasa. Apabila buku yang akan kita terbitkan adalah jenis buku ilmiah, maka setidaknya kita juga harus memastikan bahwa bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan kaidah ilmiah.
2. Penyunting perlu memiliki pemikiran yang terbuka terhadap pendapat-pendapat baru yang mungkin bertentangan dengan pendapat yang dianutnya. Hal tersebut setidaknya menjadi gambaran bahwa penyunting juga berhak untuk berpikiran terbuka terhadap sesuatu yang baru.
3. Merupakan tindakan kriminal apabila seorang penyunting mendiamkan naskah yang telah diberikan oleh penulis untuk disunting. Terlebih lagi apabila penyunting menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari naskah yang sedang ia sunting dan menerbitkan naskah tersebut atas namanya sendiri. Hal berpotensi dilakukan oleh seorang penyunting apabila naskah dari penulis yang bersangkutan ditolak.
4. Penyunting pada dasarnya memiliki kewajiban untuk merahasiakan informasi yang terkait dengan naskah yang disuntingnya. Informasi yang dimaksud yaitu berupa gagasan, pendekatan, metode, hasil penemuan, dan kesimpulan. Hal tersebut menjadi penting untuk dilakukan penyunting supaya informasi tersebut tidak disadap atau diduplikat oleh orang lain sebelum diterbitkan.