Sumber: pixabay.com

 

“Pers adalah instrumen paling baik dalam pencerahan dan meningkatkan kualitas manusia sebagai makhluk rasional, moral, dan sosial.”

—Thomas Jefferson—

 

Setiap tanggal 3 Mei, negara-negara di dunia memperingati Hari Kebebasan Pers Dunia (World Pers Freedom Day), begitu juga dengan 3 Mei lalu. Peringatan ini diadakan bukan sekadar seremonial tahunan semata, melainkan ada makna di baliknya, mengingat pers mempunyai peran penting bagi hampir setiap aspek kehidupan kita. 

Mulai dari yang paling sederhana saja, kita butuh pers untuk tahu kabar terkini yang terjadi hari ini. Misalnya, bagaimana kondisi jalanan, apa ada info terbaru seputar harga sembako, bahkan sesederhana ramalan cuaca, kita butuh pers untuk mendapatkan siaran informasi tersebut. Dalam konteks kepenulisan, pers juga memiliki peranan yang tak kalah penting. 

Apa sajakah peranan tersebut? Simak ulasan berikut ini, ya! 

 

Menjadi Sumber Informasi Up to Date 

Perkembangan teknologi yang semakin maju meniscayakan kecepatan pemberitaan melalui media daring. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap penyampaian informasi yang up to date. Pers pun bisa lebih sigap menyajikan informasi sesuai kebutuhan kita.

Informasi merupakan komponen penting yang harus ada agar seseorang bisa menulis. Dari sisi penulis, pers berperan sebagai penyaji berita yang bisa dijadikan sumber atau referensi selama proses kepenulisan. Dari sisi penerbit, pers menjadi wahana untuk riset terkait publikasi dan perkembangan terkini jagat kepenulisan tanah air. Adapun dari sisi pembaca, pers menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengetahui kabar terkini seputar dunia kepenulisan.

 

Menjembatani Publikasi Produk Kepenulisan

Sumber: rumahfilsafat.com 

Ketika suatu buku telah diterbitkan, langkah selanjutnya yang harus dipikirkan adalah bagaimana memperkenalkan buku tersebut kepada masyarakat luas (sesuai sasaran pembaca yang telah dibidik). Di sinilah peran urgent pers untuk menjembatani publikasi produk kepenulisan tersebut. 

Bayangkan nih, kamu seorang penulis, sudah menyelesaikan naskah, sudah diproses oleh penerbit buku, bahkan sudah ber-ISBN. Eh, ternyata tidak ada yang tahu bahwa bukumu itu telah terbit. Lantas, bagaimana caranya bisa sampai ke pelukan pembaca? Promosi mandiri via media sosial mungkin bisa membantu promosi, tetapi publikasi melalui media massa tentu dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

 

Menyampaikan dan Menyebarkan Ideologi Tertentu

Tahukah kamu, bahwa selain menyampaikan informasi, pers juga berperan menyebarkan ideologi tertentu? 

Gambarannya begini. Ada seorang penulis, misalnya David Wallace-Wells, yang percaya bahwa isu pemanasan global adalah ancaman nyata dunia saat ini. David menuliskan gagasan dan pandangannya itu dalam sebuah buku disertai lampiran bukti ilmiah. Buku David yang berjudul The Uninhabitable Earth tersebut laris dan kemudian diulas oleh media massa arus utama, seperti Kompas

Karena Kompas sendiri telah memiliki banyak pembaca, setidaknya dari sekian banyak itu, ada beberapa orang yang lebih aware tentang isu pemanasan global berkat ulasan buku yang dibahas. Dengan begitu, ideologi tentang pemanasan global yang disampaikan David Wallace-Wells pun semakin tersebar luas.

 

Sumber: unsplash/markuswinkler.com

Itulah 3 peran penting pers dalam dunia kepenulisan yang perlu kamu ketahui. Entah penerbit buku Malang ataupun daerah lain, idealnya bisa menggandeng pers untuk semakin mengumandangkan gaung literasi secara lebih masif. Tujuannya agar semakin banyak orang yang peduli dan berpartisipasi aktif dalam bidang literasi ataupun kepenulisan. 

Bagikan Ke:
Leave a Reply

Shopping cart

0
image/svg+xml

No products in the cart.