Menulis adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengungkapkan gagasan atau ide melalui tulisan. Dalam proses menulis tentu seorang penulis akan dihadapi oleh bermacam-macam kendala. Akan tetapi, jika memiliki bekal yang mumpuni maka kendala tersebut bisa dengan mudah diselesaikan.

Seperti halnya penulis asal Turki, Orhan Pamuk. Dalam pengalaman menulisnya, ia juga mengalami banyak kendala. Seperti apa Orhan Pamuk dalam menyikapi kendala-kendala yang ada? Bagaimana Orhan menciptakan suasana produktif hingga bisa menghasilkan tulisan yang spektakuler. Yuk, kita kenalan!

Penulis Turki yang Sukses

Sumber: jakartaglobe.id

Orhan Pamuk adalah salah satu novelis kontemporer terbaik di jagat raya ini. Orhan juga merupakan penulis sekaligus orang Turki pertama yang berhasil meraih Hadiah Nobel Sastra 2006, saat usianya masih 52 tahun. Orhan telah melahirkan karya novel, seperti The Red-Haired Woman yang terbit pada tahun 2016. Selain karya novel, Orhan juga menerbitkan karya nonfiksi loh. Karya-karyanya tersebut telah diterjemahkan ke lebih dari 60 bahasa di seluruh dunia. Keren!

Untuk bisa menyelesaikan novelnya yang pertama, Orhan membutuhkan waktu bertahun-tahun dengan kendala yang tidak sedikit. Setelah novel pertamanya itu terbit, nama Orhan menarik perhatian publik Turki. Dalam suatu wawancara, Orhan mengatakan bahwa setiap hari rata-rata ia menghabiskan waktu selama sepuluh jam untuk menulis. Orhan pun mengakui bahwa ia bekerja seperti juru tulis. Wow, hebat sekali ya!

Lalu bagaimana Orhan bisa menciptakan lingkungan kerja yang seperti itu?

Cintai pekerjaanmu

Dengan mencintai apa yang kita lakukan maka kita akan merasa senang saat melakukan hal tersebut sehingga proses dalam mengerjakannya akan membuat kita fokus dan semangat. Orhan juga mengatakan kalau saat duduk di depan meja kerja, ia seperti bocah yang sedang asyik dengan mainannya.

Pisahkan tempat menulis

Menurut Orhan, tempat antara menulis dengan kegiatan lain haruslah berbeda. Seorang penulis harus memiliki tempat tersendiri untuk menyendiri saat menulis. Hal ini agar penulis bisa fokus dan konsentrasi dengan tulisannya karena bagi Orhan, keramaian dapat membunuh imajinasi. Seorang penulis juga harus merasakan nyerinya kesepian agar dapat merangsang imajinasi bekerja.

Gunakan beberapa konsep secara bersamaan

Dalam novelnya yang berjudul “The Black Book”, Orhan menggabungkan gaya Proust dengan alegori-alegori  islami, kisah cinta, dan petualangan serta permainan-permainan dengan latar setting Kota Istanbul yang legendaris. Tips Orhan ini memang perlu untuk dilakukan agar pembahasan dalam buku yang kita tulis berkembang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa konsep yang ditulis harus sesuai dan tidak keluar dari bahasan utama buku ya.

Sunting tulisan melalui orang lain

Sebagai pribadi yang gigih juga perfeksionis, Orhan mengaku bahwa proses kreatifnya lebih banyak dihabiskan untuk menyunting, melakukan sejumlah perombakan, dan menulis ulang. Baginya, itulah kunci keindahan tulisannya. Dalam menyunting, Orhan tak selalu menyunting sendiri, beliau juga menyempatkan diri untuk berbagi tulisannya dengan orang lain. Dengan begitu, Orhan akan mendapatkan tanggapan dari orang lain terhadap tulisannya.

 

Nah, itu dia kisah Orhan Pamuk, seorang penulis yang betah menghabiskan waktunya selama 10 jam untuk menulis. Mau coba tips dari Orhan? Boleh banget!

Kamu bisa mulai menerapkannya saat proses menulis. Namun, jika kamu memang belum ada waktu untuk menulis, tetapi udah punya gambaran apa yang ingin ditulis, kamu bisa loh menggunakan jasa ghostwriter. Salah satunya jasa ghostwriter Malang, kamu hanya tinggal memberikan penjelasan tentang bagaimana isi buku yang kamu inginkan, kemudian pihak ghostwriter akan mengeksekusinya.

Bagikan Ke:
Leave a Reply

Shopping cart

0
image/svg+xml

No products in the cart.