Sumber: thebalancecareers.com

 

Pernahkah kamu mendengar kata pengarang disematkan kepada seseorang yang kerap kali menulis? Namun, pada sosok yang lain ia disebut sebagai penulis. Mengapa bisa ada dua sebutan untuk satu hal yang sama, yakni orang yang senang menulis dan melahirkan sebuah karya? 

Rupanya, pengarang dan penulis memiliki makna yang berbeda, lho. Salah satunya bahkan mungkin saja ada dan tergabung pada sebuah penerbit buku. Penasaran apa bedanya? Simak bahasan berikut!

 

Menulis dengan Ide dari Dalam Diri

Bila kamu selalu menulis berdasarkan ide-ide yang kamu miliki sendiri maka kamu dapat disebut sebagai seorang pengarang atau author. Pada umumnya, karya-karya yang dihasilkan oleh seorang pengarang cenderung lebih tertutup dari opini publik karena ide yang dituangkan berasal dari pemikiran diri sendiri, tidak memasukkan ide dari orang lain pula. Karya-karya yang dihasilkan pun tidak perlu sesuai dengan fakta yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, karya-karya yang dihasilkan seorang pengarang pada umumnya adalah karya-karya sastra, seperti novel, puisi, cerpen, hingga naskah drama. 

Namun, seorang pengarang tidak melulu harus menuliskan sendiri gagasan-gagasannya. Pengarang bisa meminta bantuan orang lain atau salah satu jasa menulis buku yang dipercaya untuk menuliskan gagasannya. Sosok yang membantu menulis gagasan si pengarang ini bisa dianggap sebagai ghostwriter. Namanya bisa ikut dituliskan di credit title dengan identitas sebagai co-writer. Penulisan namanya pun diletakkan setelah nama si pengarang. Akan tetapi, bisa pula penulis ini tidak mencantumkan namanya (ghostwriter) sesuai dengan kesepakatan yang sudah sejak awal disetujui. 

 

Sumber: kompasiana.com

 

Menulis dengan Ide dari Orang Lain

Bila pengarang adalah sosok yang menulis ide atau gagasan miliknya sendiri, berbeda dengan penulis. Seorang penulis adalah sosok yang menulis atas dasar dari ide orang lain. Sosok penulis juga bisa disebut sebagai ghostwriter, seperti bahasan sebelumnya, bila ia ikut andil dalam penulisan karya seorang pengarang. Penulis biasanya mempekerjakan dirinya di lebih dari satu bidang yang spesifik, misalnya ia memiliki karya di berbagai tipe media, tidak hanya pada bidang teknologi, tetapi juga bisa di bidang gaya hidup, hingga berita terkini. 

Penulis jauh lebih terbuka daripada pengarang dalam hal menerima opini publik, bahkan bisa juga seorang penulis ikut andil dalam menanamkan berbagai opini publik kepada masyarakat. Oleh karena itulah, hal yang ditulis oleh seorang penulis biasanya merupakan hal yang dapat dipercaya kebenarannya maupun sebuah fakta yang sedang beredar di kalangan masyarakat. Penulis pada umumnya juga memiliki berbagai narasumber sebagai bahannya untuk menuliskan sebuah naskah. Dengan demikian, seorang penulis juga tidak bisa memiliki hak cipta atas karyanya karena berasal dari ide orang lain. Hal ini berbeda dengan pengarang yang bisa memiliki hak cipta atas karya-karyanya.

 

Nah, sekarang kamu sudah tidak bingung lagi membedakan pengarang dan penulis, kan? Bila kamu bercita-cita ingin menerbitkan karya seperti novel maupun buku-buku lain yang berasal dari gagasanmu sendiri maka kamu bercita-cita menjadi seorang pengarang. Namun, bila kamu ingin membantu menuliskan gagasan seseorang dan bahkan juga tergabung di sebuah penerbit buku maka berarti kamu ingin menjadi seorang penulis. 

Jadi, kamu seorang pengarang atau penulis, nih?

Bagikan Ke:
Leave a Reply

Shopping cart

0
image/svg+xml

No products in the cart.